“Buat apa segala bikin proyeksi bisnis? Usaha saya masih kecil.”
“Ngapain bikin budgeting, ribet. Mengalir aja deh, santuy.”
“Pengen sih bikin proyeksi bisnis, bikin anggaran, tapi gak ngerti cara bikinnya.”
Business owner pernah berfikir seperti itu ya?
Atau malah sebaliknya? Sudah disiplin dalam membuat proyeksi bisnis dan bikin penganggaran (budgeting) bisnis tahunan. Bagus itu.
Manfaat Dan Pentingya Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis atau lebih dikenal dengan sebutan business plan, adalah dokumen yang berisikan target perusahaan dan cara mencapainya. Disitu terangkum visi dan misi serta strategi sebuah bisnis agar mencapai tujuan yang terukur dan target yang diinginkan.
Dengan begitu, maka business plan menjadi arah dan pedoman bagi business owner dalam menjalankan operasional bisnisnya, sehingga menjadi dasar untuk monitoring dan evaluasi kinerja berhasil atau gagal dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya, di semester pertama ditargetkan perusahaan membuka 4 (empat) cabang baru, namun setelah 5 (lima) bulan berjalan belum ada satupun cabang baru yang terealisasi. Dalam kondisi seperti ini, tentu business owner akan segera melakukan langkah-langkah strategis agar tujuan dan target perusahaan dapat tetap tercapai.
Itulah manfaat utama dari sebuah business plan, yaitu memperjelas fokus dan menentukan tujuan bisnis yang terukur. Dengan begitu, setiap pembuatan keputusan akan mudah dibuat karena arah tujuan bisnis sudah jelas.
Jadi, business plan merupakan alat penting bagi perusahaan dalam mencapai kesuksesan bisnis. Baik itu bagi perusahaan baru, perusahaan kecil yang sedang tumbuh maupun perusahaan besar.
Business owner yang sudah membuat perencanaan bisnis, akan lebih siap dalam mengantisipasi resiko-resiko potensial yang mungkin akan muncul dalam perjalanan operasional bisnisnya.
Apa Saja Isi Proposal Business Plan?
Secara umum, proposal business plan berisikan antara lain:
- Ringkasan Eksekutif
- Gambaran Bisnis
- Analisis Pasar
- Strategi Pemasaran
- Rencana Operasional
- Rencana Manajemen dan Organisasi
- Rencana Keuangan (Budgeting)
Poin pembahasan rencana keuangan (budgeting) biasanya menjadi yang paling krusial bagi business owner, sebab bisnis adalah tentang angka. Di budgeting inilah akan terlihat berapa besar cash flow yang akan dikelola dan berapa laba bersih usaha yang akan diperoleh.
Perencanaan Anggaran (Budgeting)
Turunan dari business plan adalah perencanaan anggaran, istilahnya budgeting. Business plan menyajikan budgeting yang realistis, karena berisikan breakdown dengan angka-angka yang sudah diperhitungkan secar detail.
Budgeting mengatur sistem keuangan perusahaan dengan terstruktur, mengalokasikan sumber daya, memperkirakan beban dan biaya yang harus dikeluarkan serta strategi manajemen keuangan lainnya. Sehingga pengelolaan keuangan perusahaan menjadi efektif.
Fungsi budgeting adalah sebagai acuan kerja, dasar pelaksanaan seluruh aktivitas bisnis dalam satu tahun. Digunakan juga sebagai alat pengendalian (evaluasi) atas suatu rencana kegiatan dan pedoman dalam sebuah pengambilan keputusan manajemen.
Misalnya, dalam budgeting sudah ditentukan bahwa beban sumber daya manusia (SDM) tiap bulannya maksimal 12% dari total pendapatan (omzet). Realisasinya, dalam 3 bulan terakhir beban SDM mencapai 16% tiap bulannya.
Dengan kondisi seperti itu, manajemen melakukan evaluasi dan mengambil keputusan; mengurangi jumlah personil SDM di bagian tertentu atau menghapus program kegiatan SDM yang tidak berhubungan langsung dengan sales.
Contoh lainnya, Manajemen sudah menetapkan dalam budgeting bahwa rasio Return On Asset (ROA) adalah 20% (Rasio Profitabilitas). Tapi, realisasi dalam 3 bulan terakhir ROA baru mencapai 14%.
Atas data tersebut, manajemen bisa saja mengambil keputusan meningkatkan program sales untuk menggenjot omzet sekaligus program penghematan dalam beberapa pos biaya. Rendahnya ROA disebabkan rendahnya margin laba dan rendahnya perputaran aktiva.
Beberapa case diatas mengkonfirmasi, bahwa budgeting sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis bergerak menuju tujuan keuangan yang telah ditetapkan, yaitu meraih keuntungan yang maksimal.
Komponen Dalam Penyusunan Budgeting
Proses budgeting perusahaan menggunakan pendekatan menyeluruh dari tiap bagian/departemen yang ada. Perencanaan dari revenue center dan cost center dibuat detail dengan breakdown yang dapat dipertanggungjawabkan angka-angkanya.
Perencanaan dalam mengelola sumber daya dari tiap bagian/departemen tersebut untuk memastikan keselarasan dengan tujuan strategis dan kebutuhan operasional.
Berikut adalah komponen utama dari budgeting :
- Pembuatan proyeksi pendapatan dan beban/biaya
Membuat rencana yang detail sumber pendapatan dan alokasi biaya (tetap & variabel) berdasarkan data yang dikumpulkan dari tahun sebelumnya untuk memprediksi kinerja keuangan di masa depan.
- Perencanaan pengeluaran modal
Merencanakan penggunaan modal kerja, perencanaan investasi pada aset seperti peralatan, teknologi, dan infrastruktur. Serta perencanaan sumber permodalan dari investor atau perbankan.
- Manajemen arus kas
Memastikan perusahaan memiliki likuiditas yang aman dan stabil untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan kebutuhan operasional.
- Penetapan laba bersih
Mencapai target keuntungan yang jelas dan terukur, selaras dengan rencana strategis perusahaan.
Budgeting harus secara rutin dimonitor dan dievaluasi, agar sewaktu-waktu dapat ditinjau dan disesuaikan antara realisasi berjalan dan target yang sudah ditentukan.
Persetujuan dan implementasi budgeting harus dengan persetujuan dari dewan direksi dan business owner.
Jangan lupa, budgeting juga sangat berguna untuk mengatur dan merencanakan pembayaran pajak perusahaan, biasa kita sebut sebagai tax planning.
Sudah akhir tahun nih, business owner yang memiliki visi bisnis yang jauh kedepan, pasti sudah mempersiapkan business plan dan budgeting tahunan.
Perusahaan Anda sudah bikin belum? Yuks.
Salam Sukses!
-NI-
Nopember 2024