“Laba bersih perusahaan kita tahun ini 40 Milyar, pesaing kita cuma 25 Milyar loh. Kita lebih moncer ya.”
“Hutang lancar mereka tembus 10 Milyar, kita cuma 2 Milyar. Lebih bagus kita donk.”
Pendapat tersebut sering kita dengar kan?
Tapi, apa benar demikian, bahwa laba bersih lebih besar dari perusahaan sejenis jadi bukti keuangan perusahaan kita sehat? Belum tentu.
Menyongsong Kesuksesan Di Tahun Depan
Di akhir tahun ini, lazim jika business owner sudah bersiap dengan finishing penyusunan business plan untuk tahun depan. Tentu dengan breakdown berupa dokumen budgeting. Target pencapaian bisnis yang terukur sudah disiapkan, resiko-resiko bisnis yang mungkin ada juga sudah disiapkan solusinya.
Begitulah seharusnya.
Itu pertanda bahwa business owner sudah melek pentingnya keuangan bisnis dalam pengelolaan perusahaan yang benar. Sehingga bisnis akan cepat tumbuh, laba meroket dan berhasil sesuai target.
Darimana memulainya?
Sebelum business plan tahun depan dibuat, manajemen sudah harus memiliki data valid dari hasil bisnis tahun berjalan. Setidaknya, 10 bulan di tahun ini, performa keuangan bisnis sudah ada hasilnya. Outputnya adalah laporan keuangan perusahaan.
Kinerja 10 bulan berjalan tersebut akan menjadi acuan bagi manajemen untuk meriview dan melakukan evaluasi atas target pencapaian bisnis tahun ini. Sekaligus sebagai pedoman dalam penyusunan budgeting tahun depan.
Misalnya, target laba bersih tahun berjalan 25% dari omzet, sudah tercapai. Dan untuk tahun depan (2025) manajemen percaya diri untuk menaikan target laba bersih menjadi 40% dari omzet.
Terbitnya laporan keuangan 10 bulan tahun berjalan dan penyusunan budgeting tahun depan, bisa digunakan oleh manajemen untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan.
Dua hal sederhana tersebut menjadi langkah awal bisnis Anda meroket di tahun depan, sebab perencanaan bisnis sudah dipersiapkan dengan baik. Kinerja keuangan pun dapat diukur, sehatkah keuangan perusahaan Anda?
Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan
Keuangan bisnis yang sehat adalah dasar bagi keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis perusahaan. Jika keuangan perusahaan sehat, operasional bisnis dapat berjalan dengan lancar dan maksimal, resiko yang mungkin timbul dapat diatasi, serta target bisnis akan dapat tercapai.
Apa dan bagaimana perusahaan disebut sehat?
Tidak ada satu cara yang sempurna untuk menentukan kesehatan keuangan suatu perusahaan. Dan memang tidak mudah menentukan sebuah perusahaan sehat atau tidak keuangannya. Banyak faktor penentunya.
Namun, setidaknya dari sisi aspek keuangan bisnis, perusahaan dikatagorikan sehat jika memiliki ciri dan kondisi antara lain :
- Arus kas positif
Kas dihasilkan dari operasional bisnis, dari pendapatan bisnis. Secara tertib dan teratur perusahaan menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari pengeluaran.
- Likuiditas yang kuat
Perusahaan selalu ready dengan kas dan aset lancar untuk membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
- Laba yang ajeg, konsisten
Laba bersih menunjukan pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun.
- Aset tetap yang selalu tumbuh
Pertumbuhan aset tetap adalah hasil dari ekspansi bisnis yang sehat. Aset perusahaan mampu dipakai secara efisien dan produktif untuk menghasilkan pendapatan
- Laporan keuangan berkala yang transparan
Perusahaan secara rutin dan terbuka menyajikan laporan keuangan sesuai peraturan akuntansi dan perpajakan yang berlaku.
5 (lima) ciri dan kondisi tersebut hanya akan dapat dicapai jika manajemen memiliki strategi yang tepat untuk diterapkan. Apa saja strateginya?
Minimal, -paling tidak, manajemen harus membuat rencana anggaran (budgeting) tahunan yang jelas dan realistis. Selanjutnya wajib melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin berkala atas budgeting tersebut untuk memastikan tujuan dan target perusahaan dapat tercapai.
Standar Rasio Keuangan yang Sehat
Rasio keuangan atau rasio finansial merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. -Wikipedia.
Sebagai alat analisis keuangan perusahaan, rasio keuangan harus dibuat dan diperiksa hasilnya secara bersamaan, lengkap.
Rasio keuangan menjadi penting dan bermakna karena membandingkan dan menghubungkan berbagai angka dari laporan keuangan, daripada angka-angka yang berdiri sendiri, seperti total utang atau laba bersih.
Sekurangnya, ada 4 (empat) rasio keuangan yang dapat diteliti secara cermat untuk mengetahui tanda keuangan perusahaan sehat atau sekarat, yaitu :
- Likuiditas
- Solvabilitas
- Profitabilitas
- Aktifitas
Dari keempatnya, mana yang terbaik? Mana yang paling penting?
Ada yang menyebut, likuiditas adalah rasio yang paling penting dan utama. Sebab perusahan harus memastikan memiliki dana dan aset lancar yang cukup kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek sehingga aktifitas produksi dan operasional berjalan normal. Manajemen harus percaya diri mampu bertahan dalam jangka pendek.
Pendapat lainnya, margin laba bersih suatu perusahaan merupakan indikator tunggal terbaik mengenai kesehatan keuangan dan kelangsungan jangka panjangnya. Manajemen harus mampu bertahan dalam jangka panjang dan meningkatkan pertumbuhan dan ekspansi.
Anda, pilih pendapat yang mana?
Sebaiknya, semua faktor tersebut harus dipertimbangkan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kesehatan keuangan perusahaan Anda.
Salam Sukses!
-NI-
Nopember 2024